Rezeki dan Keberkahannya (Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc.)
Bersama Pemateri :
Ustadz Ahmad Zainuddin
Ceramah agama Islam oleh: Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc.
Rekaman video: Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. – Rezeki dan Keberkahannya
Ringkasan Ceramah Agama Islam: Rezeki dan Keberkahannya
Pembicaraan (kajian) kali ini, bukanlah مفتاح الرزق, miftah ar-rizq / kunci rezeki, pada pembicaraan ini bukan tentang bagaimana cara mendapatkan rezeki yang banyak. Pembicaraan (pada kajian kali ini) lebih dari itu, yaitu setelah mendapatkan rizqi, bagaimana rezeki tersebut (harta atau materi) benar-benar berkah untuk kita. Sehingga tidak ada lagi seseorang yang mendapatkan rezeki akan tetapi dirinya tidak bisa mendapatkan kebaikan dari rezeki yang dia dapatkan, seakan-akan ada rezeki dan tidak ada rezeki sama saja.
Sebelum kita lanjut kepada rezeki dan keberkahannya, maka terlebih dahulu mengupas arti berkah terlebih dahulu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala pernah berfirman:
وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطاً إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ (الأنبياء: ٧١)
“Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth (paman Nabi Ibrahim) ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.” (QS Al-Anbiya’ [21]: 71)
Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah di dalam kitab tafsirnya,
يريد نجينا إبراهيم ولوطا إلى أرض الشام وكانا بالعراق
Maksud dari Surat Al-Anbiya’: 71, adalah Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dan Nabi Luth ‘alaihimas salam di sebuah tempat/daerah yaitu Syam, yang mana Nabi Ibrahim dan Nabi Luth bertempat tinggal di Iraq kemudian dipindahkan/diselamatkan oleh Allah ke negeri Syam. Dan daerah Syam adalah daerah yang penuh dan banyak akan kebaikan.
Yang dimaksud berkah oleh Imam Al-Qurthubi adalah كثرة الخير وزيادته, yaitu kebaikan yang banyak dan bertambah. Ini arti berkah yang pertama.
Arti berkah yang kedua, diambil dari firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكاً وَهُدًى لِّلْعَالَمِينَ (آل عمران: ٩٦)
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS Ali ‘Imran [3]: 96)
Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah di dalam kitab tafsirnya, mengatakan, bahwa firman Allah “مُبَارَكاً” maknanya adalah جعله مباركا لتضاعف العمل فيه, yaitu Allah menjadikan Baitullah, Al-Ka’bah Al-Musyarafah, adalah rumah Allah yang penuh dengan berkah karena seseorang yang beramal di dalamnya dilipatkan pahalanya, di mana satu kali shalat di Masjidil Haram sama dengan 100.000 shalat. Maka, yang dimaksud dengan berkah adalah ثبوت الخير ودوامه, yaitu kebaikan yang tetap dan terus-menerus.
Jadi, kalau berbicara rezeki dan keberkahannya, maka arti berkah ada dua:
1. Kebaikan yang banyak dan terus bertambah (كثرة الخير وزيادته)
2. Kebaikan yang tetap dan terus-menerus ada (ثبوت الخير ودوامه)
Simak selanjutnya dengan mendownload kajian ini.
Download Ceramah Agama Islam Sekarang juga
Podcast: Play in new window | Download
Mari bagikan ke saudara-saudara kita dengan klik ikon menu sosial yang telah tersedia. Jazakumullahu khoiron.
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/4003-rezeki-dan-keberkahannya-ustadz-ahmad-zainuddin-lc/